09 Maret 2009

Organisasi Penyandang Cacat

Oleh Frans Obon

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa menetapkan 3 Desember sebagai Hari Penyandang Cacat Sedunia. “Martabat dan Keadilan untuk Semua (Dignity and Justice for all of us) adalah tema perayaan. Tema yang sama ini dipakai untuk perayaan 60 tahun Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia. Di tingkat nasional dan lokal, perayaannya bervariatif.

Harian Flores Pos dan Flores Institute for Resources Development (FIRD) menggelar diskusi bersama, Selasa (2/12) di aula Bung Karno Penerbit Nusa Indah. Diskusi ini mau mendapatkan input sebanyak mungkin untuk menemukan intervensi yang tepat menangani masalah penyandang cacat baik di tingkat basis masyarakat, di tingkat pemerintah lokal maupun legislatif.


Dari pengalaman FIRD kita tahu bahwa masih banyak persoalan di sekitar penyandang cacat yang belum ditangani dengan baik. Ini disebabkan karena tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat masih minim. Hal yang sama ditemukan dalam pelayanan publik pemerintah.

Fasilitas publik yang dibangun pemerintah tidak menjamin keamanan dan kenyamanan penyandang cacat. Pemerintah juga belum sepenuhnya memenuhi hak-hak penyandang cacat, terutama dalam hal jaminan sosial. Perangkat hukum yang meregulasi urusan penyandang cacat sudah tersedia namun implementasi undang-undang masih terbatas.

Kita boleh mengatakan bahwa pemerintah masih terbatas perhatiannya dan kepeduliannya pada masalah penyandang cacat. Sampai saat ini alokasi anggaran yang memungkinkan penyandang cacat mampu memberdayakan diri mereka masih terbatas. Seluruh perencanaan di tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sama sekali tidak berperspektif kecacatan.

Kelemahannya jelas terletak pada ketidakikutsertaan orang-orang cacat dalam keseluruhan proses perencanaan. Sehingga kebutuhan mereka tidak tercakup di dalam perencanaan yang dibuat. Ini disebabkan juga oleh tidak terpaparnya kebutuhan penyandang cacat. Karena itu amat diperlukan adanya identifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh para penyandang cacat. Intervensi yang diberikan akan lebih tepat sasar jika kita sungguh mengetahui apa yang diperlukan.

Untuk memudahkan identifikasi kebutuhan itu, maka perlu dibentuk organisasi penyandang cacat. Mereka sendiri akan menentukan apa kebutuhan mereka. Semua ini tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada pihak yang memfasilitasinya. Dengan organisasi ini, para penyandang cacat bisa terwakili di dalam proses perencanaan pembangunan, memperjuangkan anggaran, dan membangun solidaritas.

Flores Pos Bentara Cacat
3 Desember 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar