19 Februari 2009

Kopdit Masih Fokus pada Kapasitas Manajemen

Oleh FRANS OBON

ENDE -- Gerakan koperasi kredit (Kopdit) di wilayah Kabupaten Ngada, Nagekeo, dan Ende masih terfokus pada pembangunan kapasistas manajemen mengingat jumlah anggota koperasi kredit makin meningkat dan jumlah aset makin bertambah.


Dalam setahun terakhir, ada tiga koperasi kredit yang pertumbuhan anggotanya di atas 1.000 lebih yakni Kopdit Boawae pertambahan anggota 2008 sebanyak 2.369, Sangosay 1.646 orang, dan Bahtera 1.117 orang. Total kopdit di bawah Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Bekatigade Ende, Ngada, dan Nagekeo sebanyak 62 buah.

Dalam rapat anggota tahunan (RAT) Tahun Buku 2008, yang berlangsung di aula Pusdiklat Bekatigade Ende, Ngada, dan Nagekeo, Jumat (16/1) Manajer Puskopdit Bekatigade Mikhael H Jawa mengajak para pegiat koperasi kredit untuk terus meningkatkan kapasitas manajemen dan membangun komitmen bersama untuk meningkatkan profesionalisme, mengikuti standar kerja yang telah disepakati bersama dan mendorong para anggota untuk menjadikan koperasi sebagai wadah investasi di masa depan.


RAT Tahun Buku 2008 ini dihadiri Wakil Bupati Ende Bernadus Gadobani, yang sekaligus membuka RAT, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nagekeo John Elpi Parera, Asisten II Setda Ngada Petrus Tena, dan Wakil Ketua Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) Jakarta Theofilus Woghe.

Ketua Puskopdit Bekatigade Ende, Ngada, Nagekeo, Yoseph Dopo dalam sambutannya mengatakan, koperasi kredit sebagai organisasi dengan modal utama anggota harus dibangun secara benar. Menurut dia, jumlah anggota meningkat dan pertumbuhan aset usaha yang meningkat haruslah jadi dampak dari pengelolaan organisasi yang baik dan benar. “Organisasi yang baik akan berdampak pada pertumbuhan anggota dan modal usaha,” katanya.

Sampai saat ini jumlah anggota koperasi kredit di bawah Puskopdit berjumlah 45.347 orang. Selama tahun 2008 pertumbuhan anggota baru sebanyak 11.654, sementara anggota meninggal 336 orang. “Kopdit berbasis anggota sehingga perluasan anggota harus jadi fokus,” katanya.
Kekayaan Kopdit di bawah Puskopdit Rp192,9 miliar, saham Rp123,5 miliar, simpanan non saham Rp46,5 miliar, dan pinjaman beredar 163,6 miliar.

“Angka ini kecil dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, namun kehadiran gerakan koperasi kredit di tengah masyarakat setempat mencerminkan adanya kebersamaan dalam membangun,”kata anggota DPRD Ngada ini. Dia meminta anggotanya untuk meningkatkan kapasitas manajemen sehingga kopdit sungguh jadi lembaga keuangan yang profesional.

Wakil Ketua Inkopdit Jakarta Theofilus Woghe mengatakan, Puskopdit harus menjadi lembaga pembelajaran. Meski sekarang ini terjadi krisis global, namun gerakan koperasi kredit perlu membangun harapan bersama agar masyarakat lokal memiliki akses terhadap lembaga keuangan. “Fokus koperasi kredit di tingkat primer ke depan adalah hidup bersama masyarakat, bukan sebagai pegawai kopdit atau turis kopdit,” katanya.

Dia minta kader kopdit untuk fokus pada kaum muda sebagai pangsa pasar besar bagi kopdit ke depan. Dia menekankan lagi pentingnya manajemen profesional yang ditandai oleh efisiensi dan efektivitas, keunggulan, dan good governance. “Semakin orang percaya, otomatis anggota akan datang sendiri,” katanya.

Setelah ini berturut memberikan sambutan Sekda Nagekeo John Elpi Parera, Asisten II Ngada Petrus Tena, dan Wakil Bupati Ende Bernadus Gadobani.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar